
“Kerja sama ini adalah langkah konkret membangun fondasi yang kuat bagi masa depan Papua, dengan memastikan generasi mudanya tidak hanya berpengetahuan spiritual, tetapi juga memiliki kesadaran kesehatan yang tinggi demi kelangsungan hidup bangsanya.”
YAYASAN Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat (YAPKEMA) Papua menggandeng Sekolah Tinggi Teologi (STT) Walter Post Nabire dalam sebuah kerja sama strategis. Keduanya bertekad untuk membekali generasi muda Papua, khususnya para calon pemimpin dan guru, dengan pengetahuan krusial tentang HIV/AIDS serta penyakit menular seksual (PMS) lainnya.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan pada Rabu (17/09/25) di Aula Kampus II STT Walter Post, disaksikan oleh mahasiswa, dosen, dan civitas akademika. Kolaborasi ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa melalui pelatihan, seminar, dan pembinaan, tetapi juga untuk memberdayakan mereka sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.

Pdt. Marthen Dou, Ketua STT Walter Post, menyambut baik kerja sama ini. “Kami sangat setuju bahwa peningkatan kapasitas mahasiswa di luar jadwal akademik itu penting. Kami melihat YAPKEMA dan STT punya visi dan misi yang sama, yaitu membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya. Ia juga berharap kerja sama ini dapat diperluas hingga ke aspek ekonomi, mempersiapkan mahasiswa agar siap terjun ke dunia usaha setelah lulus.
Penyadaran kunci kelangsungan hidup orang Papua
Direktur YAPKEMA Papua, Hanok Herison Pigai, mengapresiasi keterbukaan STT Walter Post dalam memulai kerja bersama ini. Menurutnya, kampus tersebut memiliki misi besar bagi orang Papua dengan mencetak banyak teolog, termasuk tokoh-tokoh yang kini sudah berkiprah luas.

Ia memaparkan perbandingan populasi antara Papua Nugini (PNG) dan Papua di Indonesia. “Pada tahun 1980, populasi PNG dan Papua hampir sama, sekitar 2 juta jiwa. Saat ini, populasi PNG sudah lebih dari 10 juta, sedangkan orang asli Papua di Indonesia masih di kisaran 2 juta. Salah satu faktor utamanya adalah HIV/AIDS,” ungkapnya.
Data menunjukkan, di Provinsi Papua Tengah saja, jumlah kasus HIV sudah mencapai lebih dari 23 ribu. Pigai menegaskan bahwa YAPKEMA akan terus konsisten membangun kesadaran agar orang asli Papua tetap sehat dan dapat bertahan di tanahnya sendiri.
Pdt. Marthen Dou kembali menegaskan komitmen STT Walter Post dalam melindungi masyarakat. “Melalui kerja sama ini, mahasiswa akan dibekali agar siap melakukan sosialisasi massal di tempat pelayanan mereka. Pengetahuan ini juga akan terintegrasi dalam kegiatan penginjilan yang rutin kami lakukan,” pungkasnya.

Kerja sama antara YAPKEMA dan STT Walter Post ini menjadi langkah konkret dalam upaya bersama membangun fondasi yang kuat bagi masa depan Papua, memastikan generasi mudanya tidak hanya berpengetahuan spiritual, tetapi juga memiliki kesadaran kesehatan yang tinggi demi kelangsungan hidup bangsanya.
Oleh : Yapkema