
Yapkema — Sebanyak 23 siswa-siswi SD Yegeka Enarotali, Kabupaten Paniai, mengikuti Ujian Nasional Tahun Ajaran 2024–2025. Ujian ini menjadi tonggak penting bagi siswa angkatan ketiga SD Yegeka, yang jumlahnya meningkat signifikan dari angkatan sebelumnya, menandai perkembangan dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di sekolah ini.
Kepala Sekolah SD Yegeka, Nurdianto, S.Pd., menyampaikan bahwa siswa angkatan ketiga ini jumlahnya dua kali lipat dibandingkan angkatan kedua tahun 2024, yang hanya berjumlah 11 orang. “Ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini semakin tinggi. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim guru dan dukungan dari yayasan,” ujarnya.
Nurdianto menyampaikan harapan besar terhadap masa depan anak-anak didiknya. Ia menekankan bahwa pendidikan yang dibutuhkan anak-anak kami saat ini bukan hanya soal akademik, tetapi juga mental, karakter, dan spiritual.

Kepsek Nurdianto, saat mendampingi siswanya menerima hadiah lomba pada momen Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 di kantor Bupati Paniai. Dok: Yapkema
“Kami berdoa agar mereka mendapatkan sekolah lanjutan yang terbaik, bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat mereka dibentuk menjadi pribadi tangguh secara karakter, perilaku, dan iman. Karena tantangan ke depan semakin berat, baik dari pergaulan maupun tekanan lingkungan,” katanya dengan penuh haru.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak, terutama saat mereka memasuki jenjang pendidikan baru seperti SMP. “Saya pesan kepada para orang tua, jangan hanya menyekolahkan anak, tetapi didik mereka juga di rumah. Harus ada jam doa bersama, pembacaan Alkitab, dan nasehat yang mendidik. Anak-anak ini masuk dalam masa transisi, mereka sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar.” Demikian ditambahkannya.
Pentingnya Pengawasan dan Perhatian Pemerintah
Nurdianto juga menyampaikan pesan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Paniai agar lebih memberi perhatian terhadap pendidikan dasar, terutama di daerah kampung-kampung. Ia menekankan pentingnya pengawasan sekolah yang berkesinambungan dan penyediaan guru-guru yang memiliki kualitas dan hati untuk melayani di Paniai.
“Pendidikan di Paniai ini masih sangat tertinggal. Tapi kalau kita bisa melangkah tiga atau empat langkah lebih maju, itu sudah pencapaian luar biasa. Saya harap Dinas turun langsung pantau kondisi sekolah-sekolah di kampung agar bisa melihat kenyataan di lapangan dan memberikan dukungan nyata,” tegasnya.
Ia juga mengusulkan agar Dinas Pendidikan rutin mengadakan pelatihan, seminar, dan motivasi kepada para kepala sekolah dan guru agar memiliki “spirit of excellence“, etos kerja, serta semangat pelayanan yang tinggi.
“Maju tidaknya sebuah sekolah ada di tangan kepala sekolah dan guru-guru. Kami harus terus belajar memanajemen sekolah dengan baik,” lanjutnya.
Kepala Sekolah mengajak, dengan semangat yang terus dijaga oleh para guru, dukungan orang tua, yayasan, perhatian pemerintah, dan kerja keras siswa, SD Yegeka Paniai berharap dapat terus menjadi tempat pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter anak-anak sebagai generasi masa depan tanah Papua.

Sementara itu, Ketua Panitia Ujian Nasional SD Yegeka, Belandina Bani, S.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas kelancaran seluruh rangkaian pelaksanaan ujian. Ia mengaku, menjadi Ketua Panitia merupakan pengalaman pertama yang sangat berharga.
“Ini menjadi awal bagi saya untuk belajar. Persiapan berjalan dengan lancar karena kami mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah dan para guru. Kami bekerja sebagai satu tim dengan semangat kebersamaan,” ujarnya.

Ketua Panitia Ujian Nasional SD Yegeka, Belandina Bani, S.Pd.
Menurutnya, meskipun beberapa siswa tampak cemas dan takut di awal ujian, mereka berhasil menghadapinya dengan bekal ilmu yang telah didapatkan selama belajar di SD Yegeka.
“Mereka sempat terlihat gugup, tapi syukur mereka bisa menyelesaikan ujian dengan baik. Masa depan mereka sangat cerah. Kami para guru berharap mereka bisa terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tinggi. Itu akan menjadi kebanggaan besar bagi kami semua,” kata Belandina.
Semua pihak, termasuk Yayasan yang menaungi SD Yegeka, untuk terus memberikan semangat dan dukungan kepada para guru. “Kami para guru butuh dukungan moral dan spiritual agar semangat kami tetap menyala. Mendidik anak-anak Papua adalah tugas mulia dan berat, tapi bersama-sama kita bisa melakukannya,” pungkas Belandina.
Salah satu siswa peserta ujian, Ovel Krissolita Yogi, mengungkapkan perasaannya mengikuti ujian nasional. “Awalnya saya takut, tapi akhirnya saya senang karena bisa menyelesaikan ujian. Guru-guru kami sangat luar biasa, meskipun hujan atau sakit, mereka selalu tetap berusaha hadir mengajar kami,” ujarnya polos.

Ovel Krissolita Yogi, saat dipakaikan kartu ujian secara simbolis oleh kepala sekolah
Ia juga mengaku bahwa meski kadang guru-guru bersikap tegas bahkan marah, ia kini menyadari bahwa itu semua demi kebaikan para siswa. “Dulu kami pikir guru marah karena kami salah, tapi sekarang kami tahu itu marah yang penuh cinta. Mereka marah untuk mendidik kami,” katanya menyentuh hati.
Angkatan Ketiga Ke Bawah, Angkatan Terbaik
Sementara itu, Hanok Herison Pigai, selaku ketua Yayasan merasa bangga dan mengapresiasi anak-anak yang pada tahun ajaran ini mengikuti ujian dan akan lanjut ke jenjang pendidikan formal selanjutnya. Pertama-tama, menurut Pigai, karena anak-anak ini bisa bertahan sekolah dengan dibimbing oleh guru-guru yang luar biasa semangat dedikasinya. Bukan hanya kepintaran secara akademiknya yang digembleng, tetapi juga bagaimana kharakter dan rohani.
“Terima kasih juga, karena selama 6 tahun anak-anak bersekolah di sini tidak ada tawuran dan pengrusakan fasilitas sekolah. Padahal kejadian seperti ini lazim terjadi di sekolah-sekolah lain di Paniai, Dogiyai dan Deiyai. Justru selama kalian di Yegeka, sekolah telah meraih beberapa prestasi berupa Piala dan Piagam melalui berbagai lomba yang diadakan pihak pemerintah,” katanya.

Ia berpesan, ke depan anak-anak harus lebih tekun belajarnya, karena akan masuk ke tingkat SMP yang secara jenjang lebih kompleks. Berbeda dengan tingkat SD. “Anak-anak sekalian, lebih ditingkatkan lagi semangat belajarnya. Rajin berdoa, menghargai orang tua dan sesama. Harus berani mencoba hal-hal poitif baru, untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan ke depan,” pungkasnya.
Jangan Pernah Lupa Sekolah dan Guru-Guru
Sekolah Yegeka ini, dan juga Ibu Bapak Guru di sekolah ini, kata Pigai yang juga merupakan perintis Sekolah Kopi di Dogiyai ini, jangan sampai dilupakan. Mau lanjut sekolah di Paniai, Nabire atau di manapun, tetap harus jaga nama baik sekolah dan menjaga hubungan baik dengan guru-guru di SD yang akan ditinggalkan.
“Jadilah anak-anak yang tahu berterima kasih. Jika ketemu guru-guru SD kapan saja di mana saja, harus tetap hormat. Minimal salam secara sopan. Jangan anggap remeh dan malas tahu. Karena mereka pernah menjadi bagian dari proses belajarmu. Kalian adalah calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, buktikanlah dengan cara mampu menuntun dirimu menjadi pemimpin!” tutup Pigai, memberi semangat.