
Pelepasan anak didik TK PAUD Anugerah Ekemanida Kabupaten Dogiyai Angkatan VIII Tahun Pelajaran 2024-2025 berlangsung meriah di Gedung Sekolah pada Kamis, 5 Juni 2025. Dalam acara tersebut, sebanyak 15 siswa dan siswi dinyatakan lulus dan siap melanjutkan perjalanan pendidikan formal mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
Kepala Sekolah TK PAUD Anugerah Ekemanida, Jack J. Illu Sing, S.Pd.K., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka selama dua tahun terakhir. “Kami sangat menghargai orang tua yang telah memilih TK PAUD Anugerah sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak-anak. Harapan Bapak dan Mama tentu agar anak-anak ini mendapatkan pendidikan yang baik, bisa bergaul, dan mengembangkan potensi diri melalui kegiatan seperti mewarnai, bernyanyi, dan bermain,” ujarnya.

Kepala Sekolah TK PAUD Anugerah Ekemanida, Jack J. Illu Sing, sedang sampaikan kata sambutan. (Dok: Yapkema)
Beliau menambahkan, hari ini anak-anak tersebut akan dikembalikan kepada orang tua untuk melanjutkan perjalanan pendidikan mereka. “Kami berharap orang tua dapat mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah dasar yang memiliki mutu pendidikan yang baik. Bagi kami, kerjasama antara orang tua dan guru sangat penting dalam mendukung perkembangan anak-anak,” jelas Jack.
Dengan penuh semangat, Pak Jack juga berpesan kepada anak-anak untuk terus belajar baik di rumah maupun di sekolah. “Melalui belajar, kalian bisa menjadi pintar. Jadi dokter, pilot, suster, guru, pengusaha, dan banyak profesi lainnya. Rajin belajar dan selalu dengarkan nasihat orang tua agar masa depan kalian cerah,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat setempat yang hadir untuk mendukung para guru dalam menjalankan tugasnya. “Kami, para guru, memiliki banyak ide dan pengetahuan yang ingin kami bagikan kepada anak-anak. Namun, kami akan kesulitan jika terganggu. Kami tidak meminta makan atau minum, tetapi kami membutuhkan dukungan dan keamanan untuk melaksanakan tugas kami dengan baik,” tegasnya.

Foto bersama siswa/siswi bersama orang tua (Bapak), guru, staf yayasan, perwakilan Dinas Pendidikan, kepala kampung Ekemanida dan hamba Tuhan usai acara wisuda. (Dok: Yapkema)
Hal senada disampaikan Direktur YAPKEMA, Hanok Herison Pigai dalam sambutannya, bahwa keamanan adalah faktor pendukung paling utama dalam menjalankan proses pendidikan oleh guru-guru di kampung-kampung. “Guru-guru mau pergi-pulang sekolah, ke pasar, ke gereja, mereka perlu keamanan dan kenyamanan. Mereka ini sudah menjadi bagian dari kita di kampung Ekemanida dan Idakotu ini. Karena itu harus jaga mereka, beri mereka rasa aman,” katanya.
“Kami juga punya rencana untuk mengembangkan sekolah, membina Mama-mama dengan membuat pelatihan-pelatihan keterampilan seperti bikin aneka kue dari hasil kebun, dan kegiatan sosial lainnya. Tapi itu semuanya tidak bisa dilakukan kalau situasi di kampung tidak aman. Karena itu, kami harap kita semua bisa ambil peran jaga keamanan,” ujar Pigai.
Sementara itu, Amandus Gane yang mewakili Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai juga hadir dalam acara tersebut dan memberikan sambutan. Dia memberikan apresiasi, pertama-tama, karena acara tersebut dihadiri oleh para orang tua (baik bapak maupun mama) dari siswa/siswi. Menurutnya, kehadiran orang orang tua, yang bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga kasih dan sayang yang membuat nyaman dan bersifat mendidik, sangat diperlukan anak.
“Kami berharap ke depan, lebih banyak orang tua yang hadir dalam acara-acara seperti ini, karena ini adalah awal dari perjalanan panjang anak-anak dalam dunia pendidikan. Ukame ma nakame maa (bapak dan mamanya) harus perhatikan tumbuh kembang anak di rumah,” katanya.

Bapak Amandus Gane, saat menyampaikan kata sambutan mewakili Pemerintah Kabupaten Dogiyai.
Kepala sekolah SMK Negeri 1 Agribisnis dan Agroteknologi Dogiyai tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada YAPKEMA Papua, yang telah merintis dan menyediakan lembaga pendidikan formal untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak di kampung Ekemanida dan Idakotu agar memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan mereka.
“Kita masyarakat di dua kampung ini harus bersyukur, ada sekolah TK PAUD yang dekat. Jadi tidak perlu antar anak sekolah jauh-jauh (di Moenameni). Fasilitas sekolah yang ada kita jaga baik. Guru-guru yang mengajar, kita lindungi. Sayangi. Kalau bukan mereka yang ajar kita punya anak-anak, siapa yang mau ajar mereka? Apalagi mengajar anak-anak TK PAUD itu lebih susah daripada mengajar anak SMP, SMA. Butuh kesabaran, butuh cara-cara khusus,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Piet Yobee, perwakilan orang tua, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada pihak yayasan dan sekolah.

Perwakilan orang tua murid, Piet Yobee menyempaikan kesan dan pesan. (Dok: Yapkema)
“Pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang baik. Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan yang telah membuka sekolah, dan para guru luar biasa yang menjalankan roda pendidikan paling dasar di kampung ini. Karena hanya melalui pendidikan, anak-anak kami bisa menjadi orang besar yang mampu membangun daerah,” katanya.
Piet juga mengingatkan agar orang tua senantiasa mendukung dan mendorong anak-anak mereka. “Sebagai orang tua, kita harus memberikan waktu untuk belajar bersama anak-anak di rumah. Dorong mereka agar selalu semangat belajar dan menjadi orang baik, sukses, yang berguna bagi sekitarnya,” tutup Piet.
Pada acara ini, para siswa/siswi juga membawakan persembahan beberapa lagu, diteruskan prosesi wisuda, pemberkatan anak-anak oleh pendeta dan para orang tua, lalu dilanjutkan dengan pemberian Buket Wisuda berisi wafer coklat, oreo dan pita warna warni kepada orang tua sebagai simbol ucapan terima kasih oleh anak-anak.
Masing-masing anak didik mengambil buket wisuda yang disediakan, lalu menyerahkannya kepada masing-masing orang tua sembari mengucapkan terima kasih. Saling merangkul, berpelukan. Salah satu orang tua mengungkapkan, ia sangat terharu sekali dengan momen ini, sampai sempat meneteskan air mata.

Foto bersama orang tua murid bersama anak di depan fotobooth, dan karangan buket wisuda berisi kartu ucapan. (Dok: Yapkema)
“Aduh, saya terharu sekali tadi. Apalagi di buket itu, ada kartu ucapan yang isinya saya punya anak pakai pakaian toga, dan di bawahnya ada tulisan ‘Idee Uminaa. Noukai, Naitai’, yang artinya terima kasih, mama dan bapa,” katanya.
Ia mengatakan, ada rasa bangga, terharu, tetapi juga membuat saya berpikir. Bagaimana saya dan suami, selama ini sebagai orang tua dari kami punya anak. Saatnya mulai berbenah lagi. Semoga ke depan kami orang tua lebih baik lagi untuk anak-anak.
Hingga tiba pukul 2 siang, acara pelepasan diakhiri dengan doa syukur dan harapan besar agar anak-anak didik ini menjadi generasi yang sukses dan kelak bisa berkontribusi positif bagi bangsa dan daerah mereka.