Paniai, Jubi – Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat (YAPKEMA) berupaya memperkenalkan kopi dari daerah Meeuwodida, Paniai, Papua hingga tingkat nasional dan internasional.
Menurut Direktur YAPKEMA, Hanok Herison Pigai, pihaknya sudah menjalankan program tersebut sejak tahun 2006 untuk memperkenalkan kopi dari Meeuwodide.
“Sewaktu kami melakukan assagment ke masyarakat mereka bilang kami lambat laun meninggalkan budidaya kopi karena persoalan pasar. Kami pernah melakukan kerja sama dengan Oxfam Selandia Baru, mereka membantu kita untuk menemukan pasar,” katanya kepada Jubi di Enarotali, Paniai, Selasa (3/2/2016).
Ia mengatakan P-5 Moanemani tutup tahun 1996, dari Makataka sampai Mapia karena tiadanya permintaan pasar, maka produksi kopi pun menurun. Namun hingga kini promosi yang dilakukan pihaknya berhasil, bahkan permintaan kopi Moanemani sudah dikenal di Jakarta. Sekarang sudah ada permintaan dari banyak pihak untuk kopi Paniai dan Deiyai.
“Upaya ini kami lakukan agar kopi milik masyarakat terjual dan ada pembeli sehingga kami berusaha sampai ada kafe di Bogor,” katanya.
Ia membantah jika masyarakat malas, sebab masyarakat di wilayah Meepago dikenal sebagai masyarakat dengan pencaharian petani dan gigih dan pekerja keras.
“Persoalan saat ini kearifan ada, tetapi uang hanya dihambur-hamburkan. Karena seperti itu ya masyarakat juga mulai konsumtif, karena dimanjakan dengan uang, beras raskin. Jadi, motivasi kerja dulu itu mulai hilang,” katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan bibit kopi di Dogiyai dan Deiyai untuk menarik masyarakat agar kembali berkebun kopi.
“Kita tidak pakai pupuk kimia, tetapi pupuk kandang dan sekam padi dari Nabire. Kita campuri, sekaligus kita melatih masyarakat yang ada di situ bagaimana membuat bibit kopi yang baik dan memenuhi standar dinas pertanian provinsi. Dong (mereka) turun dan bilang ini sudah memenuhi standar karena dengan pelajaran yang kita punya dengan sertifikasi ini kita akan siapkan di Deiyai dan Dogiyai,” katanya.
Warga Deiyai, Martinus mengaku senang dengan program tersebut. Oleh karena itu, ia berharap agar kopi dari wilayah tersebut dikenal oleh masyarakat internasional. (Hengky Yeimo)
Sumber: Tabloidjubi.com