Yayasan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat (YAPKEMA) bekerjasama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Nabire Paniai Dogiyai Deiyai (IPMANAPANDODE) di Yogyakarta dan Solo pada hari Jumat, 22 Juni 2018, bertempat di aula Asrama Dogiyai Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan menulis.
Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 30-an mahasiswa yang sedang berstudi di kota Gudeg ini berlangsung selama 6 jam yaitu dari pukul 09.00-15.00 WIB dengan bentuk pelatihan yang terdiri dari penyampaian teori, permainan stimulan yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis, praktek, dan koreksi hasil praktek oleh instruktur.
Para peserta juga disuruh menulis sesuai dengan yang telah diajarkan, dan yang paling bagus tulisannya diganjari novel “Sentuh Papua” oleh penulisnya, Aprila Wayar di akhir sesi. Biaya untuk keberlangsungan kegiatan ini murni ditanggung oleh YAPKEMA, sedangkan waktu dan bentuk kegiatan dirancang oleh IPMANAPANDODE JOG-LO.
Direktur YAPKEMA, Hanok Herison Pigai, ketika dihubungi suarapapua.com mengatakan, tujuan dari diselenggarakannya pelatihan ini adalah agar pelajar dan mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan pengetahuan tentang jurnalistik dan kemudian termotivasi untuk menulis. Menulis apa saja, yang bermakna dan menggerakkan.
Pigai berharap, kemudian hari, ketika para pelajar dan mahasiswa yang masih di bangku studi sekarang menyelesaikan pendidikan di Jawa, mereka bisa menjadi mata dan telinga bagi rakyat di Papua.
“Harapannya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mereka kemudian mampu mengangkat permasalahan sosial yang mencengkeram masyarakat Papua, mulai dari masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, kekerasan dan pelanggaran hak asasi serta penyakit sosial melalui tulisan,” katanya.
Lebih lanjut, Pigai menjelaskan, YAPKEMA telah berkomitmen mengalokasikan sedikit anggaran di setiap tahun untuk mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa, terutama kegiatan pelatihan yang ada prakteknya.
Untuk diketahui, YAPKEMA adalah sebuah organisasi sosial berbentuk LSM yang selama ini memfokuskan kegiatannya pada pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, serta isu-isu sosial seperti keadilan gender, penegakan HAM, penanggulangan bencana, dan pemerintahan bersih. Berdiri pada tanggal 15 Oktober 1999, organisasi nirlaba ini didirikan atas dasar keprihatinan terhadap persoalan sosial dan bekerja berdasarkan kemanusiaan di wilayah adat Meepago, Provinsi Papua.
Selain itu, Manfred Kudiai, ketua IPMANAPANDODE JOG-LO berterima kasih kepada pihak YAPKEMA yang sudah mau bekerjasama untuk membuat kegiatan ini.
Manfred, yang adalah mahasiswa teknik mesin di Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta itu berharap kerja sama antara YAPKEMA dan IPMANAPANDODE JOG-LO tidak berhenti sampai disini, tapi terus berlanjut di saat-saat mendatang.(suarapapua.com)