SD Yegeka Enarotali di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah pada Sabtu (18/5/2024) kembali meluluskan 10 siswa angkatan keduanya. Acara kelulusan sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat atau Yapkema Papua itu dilaksanakan di Gedung Sekolah SD Yegeka kampung Ugibutu, Enarotali, dihadiri oleh orangtua peserta didik, para guru, dan perwakilan dari manajeman Yapkema.
Acara kelulusan ini dilaksanakan, diawali dengan ibadah syukuran berupa penyampaian firman Tuhan, persembahan puji-pujian oleh siswa lulusan, pengalungan medali kelulusan oleh Kepala Sekolah ke siswa lulusan sekaligus mendoakan dan memberkati mereka, pemberian gift dalam bentuk surat cinta kepada Bapak-Ibu guru oleh siswa lulusan, pemberian bunga mawar oleh peserta didik kepada orang tua sebagai bentuk terima kasih, dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh perwakilan Manajemen Yayasan, kemudian oleh perwakilan orang tua.
Firman Tuhan disampaikan oleh kepala sekolah, Nurdianto, S.Pd. Ia mengutip injil 1 Korintus 15: ayat 33 yang berbunyi: “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Dikatakannya, kutipan injil ini sengaja dipilih untuk mengingatkan anak-anak yang sudah mulai beranjak remaja supaya bisa menjaga pola pergaulannya. Baik melalui media sosial, ataupun di dunia nyata. “Pergaulan bebas ini memiliki dampak negatif yang luar biasa, yang dapat menghancurkan masa depan anak remaja. Ada dampak buruk bagi kesehatan, psikologis, dan pendidikan. Putus sekolah. Dengan siapa anak-anak bergaul, bagaimana instensitas dan pola pergaulannya, itu sangat menentukan seperti apa nanti masa depannya. Sebab itu, anak-anak harus bisa memilih, dengan siapa harus bergaul,” kata Nurdianto.
Ia mengatakan, tantangan bagi anak-anak kita sekarang sangat besar. Mereka sangat rentan dengan pengaruh tidak baik seperti komunikasi lewat HP, apa yang dikonsumsi lewat HP, lewat hubungan pertemanan, pengaruh mabuk, aibon, pacaran, perzinahan, dan lain-lain. Sebab itu, seperti disampaikan dalam firman Tuhan, anak-anak harus jauhi cara pergaulan buruk yang bisa menyesatkan.
Ia juga menekankan perlunya keterlibatan dan pengawasan dari orang tua kepada anak-anak. Orang tua di rumah punya peran penting untuk mencegah pergaulan bebas dengan cara memberikan pengawasan dan pemantauan yang tepat terhadap aktivitas anak-anak. Orang tua harus bisa memberikan pendidikan, sekaligus sosialisasi yang tepat mengenai bahaya pergaulan bebas dan dampak negatifnya. “Dan yang tidak kalah penting adalah dekatkan anak-anak dengan gereja, ajak berdoa, dekat dengan Tuhan. Misalnya setiap pagi sebelum beraktivitas, berdoa bersama-sama, untuk membangun mazbah. Itulah juga yang akan menjadi benteng, pelindung, sehingga anak-anak tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan negatif,” katanya.
Acara selanjutnya, dibawakan puji-pujian serta persembahan dari siswa kelas VI, kemudian pengalungan medali kelulusan dari pihak kepala sekolah kepada para siswa sekaligus setiap anak didoakan, lalu dilanjutkan dengan pemberian hadiah dari siswa lulusan kepada para guru. Anak-anak membuat “Surat Cinta Kepada Ibu-Bapak Guru”, yang dalamnya berisi ucapan terima kasih, bertuliskan kesan tentang semua kenangan-kenangan baik yang sudah dilalui selama 6 tahun, dikemas dalam kartu ucapan yang menarik. Mereka memberikannya ke guru-guru, mereka berpelukan, lalu didoakan oleh para guru untuk masa depan dan proses pendidikan lebih lanjut.
Anak-anak juga kemudian sambil berlutut di hadapan orang tua, memberikan hadiah bunga sebagai tanda cinta, sembari mengucapkan terima kasih. Karena telah membesarkan, mendidik, membiayai sekolah, hingga anak-anak bisa berada pada tahap sekarang. Orang tua merasa terharu, berpelukan, kemudian mendoakan dan memberkati anak-anak.
Sambutan selanjutnya, dari Manajemen Yapkema, yang diwakili oleh ibu Ance Boma. Ia mengucapkan banyak selamat kepada anak-anak lulusan SD, serta mengimbau kepada orang tua agar menyekolahkan anak-anak tersebut di sekolah tingkat lanjut yang berkualitas. Ia juga mengatakan, selama ini Yapkema eksis di tiga kabupaten, yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai dengan 4 Program utama yaitu Pendidikan Warga, Kesehatan Masyarakat Terpadu, Penguatan Ekonomi dan Respons Isu Sosial. SD Yegeka Enarotali, TK PAUD Yegeka Enarotali, dan TK PAUD Anugerah Ekemanida Dogiyai adalah tiga sekolah yang didirikan Yapkema. Ketiga sekolah ini, kata Ibu Ance, telah mengantongi SK Izin Operasional dari dinas terkait di daerah dan pusat.
Tidak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru, yang dengan dedikasi yang tinggi mendidik anak-anak. Bukan hanya sisi kemampuan intelektualnya yang digembleng, tetapi juga mendidik serta membentuk karakter anak-anak. Kepada para orang tua, ia berpesan, bahwa anak-anak adalah harta paling berharga yang harus kita jaga. “Uang, semua barang, dan lain-lain yang kita orang tua punya itu juga harta, tapi nilai harta dari anak-anak ini lebih tinggi. Nilai mereka lebih dari emas. Generasi penerus yang akan mewarisi kita. Karena itu mari besarkan dan didik anak-anak ini dengan baik, sehingga mereka akan menjadi anak-anak penerus kita yang berkualitas,” katanya.
Sambutan juga disampaikan oleh Bapak Ben Nawipa, selaku orang tua murid. Ia bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Yapkema beserta paga guru di dalamnya yang bergerak juga di bidang pendidikan. “Saya bersyukur karena ada Yapkema yang karena keprihatinannya terhadap kondisi yang ada, sehingga bisa bangun sekolah TK/PAUD dan juga SD Yegeka di kampung Ugibutu. Sekarang anak-anak kami di kampung Kogekotu dan Ugibutu, bisa terakomodir, bisa sekolah di dua sekolah ini. Tidak perlu jauh-jauh. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada guru-guru hebat, kepala sekolah, yang dengan hati membimbing dan mendidik anak-anak kami. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati selalu.” kata Nawipa.
Untuk diketahui, sejak didirikan hingga sekarang, banyak prestasi, baik di bidang akademik maupun kesenian dan olah raga yang ditorehkan anak-anak. Banyak medali dan piala dikoleksi di ruang kantor sekolah. SD Yegeka didirikan pada 2017. Sekolah ini mengantongi SK Izin Operasional dengan nomor 421.1/002/PDP/2020, dan Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN) 70002204. Jumlah peserta didik SD kini mencapai 200 anak lebih, dan 98 persen dari siswa itu adalah orang asli Papua. (*)